Yap, asal-muasal ini penting untuk dikisahkan, sebab tanpanya tak akan ada apa-apa. Semua terkait dengan asal-muasal, mulai dari jentik-jentik, lumut, bebatuan, daun, angin, awan, embun, gempa bumi, sampai manusia. Begitupun dengan lembaran ini.
Semuanya berawal dari sebuah obrolan yang sangat biasa di dunia absurd: sebuah pemberitahuan bahwa account email "jiwabaja" ku sudah nggak kupakai lagi, dan sebagai gantinya, kukirimlah sebuah account email baru. Dari sekian kawanku yang kukirim pemberitahuan itu, hanya seorang yang mempertanyakan "kenapa?". Dan dia bernama Tampah (jangan pernah percaya bahwa nama aslinya Tampah).
Aku bilang, "sebelum diprotes sama yang punya nama".
Dia bilang, "lho..bukannya itu bisa jadi warisan masa depan?"
Aku bilang, "ah..aku merasa nggak berhak lagi pakai nama itu, eh tepatnya nggak nyaman"
Dia bilang, "luwih apik jiwabaja_anaknya_ima atau ima_emaknya_jiwabaja"
Aku bilang,"luwih apik maneh ima_emaknya_jiwabaja_dan_sukmakanthi_istrinya_nono"
Dia ketawa, "wakakakak..bener, bener.."
Dan dia nambahi, "ima_emaknya_jiwabaja_dan_sukmakanthi_istrinya_nono_kancane_tampah_bekas_kacung_satunama"
Giliran aku yang ketawa "hahahaha..anda benar sekali"
Dia bilang, "apik kuwi"
Aku tanya, "nggo apa?"
Dia bilang, "nggo nggawe blog...mesti dha misuh-misuh le ngetik.."
Aku bilang, "o iya..gawea ngko tak nggone..."
Soal username dan password yang sempat miss berkali-kali dalam kelambatan bekicot koneksiku, aahhh itu dimaklumi dan dimaafkan saja...
Oke, over hand!! "Ingat username dan passwordnya ya..aku nggak mau ngingat2 lagi karena keterbatasan otakku", katanya (tanpa kau bilangpun aku tahu sih Tam kalau otakmu terbatas!! Eniwey, tengkyu).
Begitulah tentang asal-muasal.
Jumat, 28 September 2007
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar